Kesehatan Pangan dalam Cengkraman Kapitalisme
- himtifpunhas
- Aug 24, 2023
- 5 min read
Di indonesia pangan sering kali di jadikan sebagaibahan pembicaraan karena berbagai problematikanya. Sebelum membahas lebih jauh persoalan pangan kita perlutau apa itu pangan?. Pangan adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia, yang bisa saja berasal darisumber air dan hayati, baik melalui proses pengelolalahanataupun tidak. Beberapa ahli seperti Supryanto juga mendefinisikan pangan adalah suatu bentuk pengelolahanyang dilakukan oleh mahluk hidup sebagai upaya dalammemelihara dan juga meningkatkan kualitas sertameningkatkan kuantitas kesehatan. Pangan menjadi salah satu jenis kebutuhan primer yang tidak bisa terpisahkandari hajat hidup orang banyak.
Dalam sejarah, manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya makanan sebagai upaya bertahan hidup denganmemenuhi kebutuhan biologisnya. Proses ini sudah terjadisejak diciptakannya manusia, dimana manusia pada awalnya masih berburu mengumpul hingga ditemukannyapertanian. Kebutuhan akan pangan memang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satukomoditi pangan di indonesia yaitu beras, masyarakatlebih banyak mengonsumsi beras dibanding panganlainnya seperti jagung, sagu, kedelai, dll. Kebutuhan akanberas di indonesia pada tahun 2021 mencapai sekitar 31,36 juta ton/tahun. Kebutuhan tersebut semakin meningkatseiring dengan meningkatnya populasi manusia.
Lantas Pangan seperti apa yang dibutuhkan untukmemenuhi Kesehatan masyarakat? Tentu pangan yang baik adalah pangan yang tidak memberikan dampakberbahaya bagi konsumen. Berdasarkan prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) Panganharus bebas kontaminasi secara biologis, kimiawi maupunfisik. Dalam pandangan pertanian sendiri pangan yang baik adalah pangan yang tidak tersentuh oleh bahan kimiayang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Harry Freitag ahli gizi dari UGM (2011) mengemukakanmakanan sehat adalah makanan organik yang dalambentuk nabati maupun hewani yang bebas darikontaminasi bahan pestisida sintetik, obat-obatan untukproduk susu dan daging. Karena pada dasarnya panganatau tumbuhan yang dibiarkan tumbuh secara liar memiliki kandungan gizi yang stabil dan aroma yang khasdibanding dengan tanaman yang berada dalam lingkunganyang diatur.
Ketersediaan pangan yang sehat sebenarnyaterpenuhi pada zaman komunal primitif (berburumengumpul), dimana manusia memakan makan yang secara murni didapatkan dari alam sekitar tanpa sentuhanbahan kimia sintetik sama sekali. Pada saat ditemukannyapertanian manusia sudah dapat memenuhi kebutuhanpangannya secara mandiri tanpa berpindah-pindah lagi. Pertanian pada saat itu masih dapat dikatakan sebagaipertanian alami, pengetahuan manusia terhadap bahan-bahan kimia belum ditemukan. Seiring denganmeningkatnya populasi manusia, kebutuhan akan panganjuga ikut meningkat sehingga perlu tekanan produktivitaspada sektor pertanian agar mencapai kebutuhan pangan. Seperti yang dikatakan Malthus bahwa peningkatanproduktivutas pangan membutuhkan suatu cara yang instan. Perkembangan teknologi yang juga ikutmendukung sehingga terciptalah bahan-bahan kimiasintetik sebagai solusi untuk menghadapi kebutuhanpangan yang semakin meningkat.
Penemuan bahan kimia memberikan kehidupan barubagi petani karena efek yang dirasakan begitu cepat dan mudah. Disisi lain tidak d isadari bahwa bahan kimiatersebut memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, bahkan bahan kimia sendiri bisa menjadi boomerang bagipertanian itu sendiri, karena efek resistensi dari bahankimia sehingga butuh bahan kimia yang terus menrusuntuk menuntaskan masalah yang dihadapi oleh petani. Pangan kimia juga didorong oleh zaman revolusi hijaudimana sistem pertanian seolah-olah di percepatsedemikian mungkim untuk mengejar produktivitas akankebutuhan pangan. Salah satunya hibridasi yang membuattanaman tinggi produksi namun juga membutuhkan pupukyang begitu banyak dan juga membuat masa panentanaman semakin singkat agar memberikan masa tanamanyang lebih banyak.
Penggunaaan bahan kimia sangat meberikan dampakterhadap lingkungan dan berujung pada kesehatanmanusia. Saat ini kita mengetahui dampak itu sendirinamun, mengapa masih menggunakan bahan kimia? perludipertanyakan! Petani masih menggunakan bahan kimiapadahal dari segi harga bahan kimia cenderung lebihmahal dibanding organik. Permasalahannya ketersediaanbahan untuk pertanian sudah diambil alih oleh pasar sehingga ketersediaan bahan organik di pasaran lebihmudah didapatkan dan bahan organik menjadi kurangtersedia. Sirkulasi bahan kimia di pasar sengaja di tingkatkan karena pihak industri lebih banyak mengambilkeuntungan. Sekarang sistem sudah berhasil memonopolipasar sehingga dalam pertanian bahan kimia sangat mudahdijangkau dibanding dengan bahan organik. Bukankahbahan organik ini mesti banyak digunakan petani tapimalah susah didapatkan oleh petani sendiri? hal ini sangat bergantung pada hukum permintaan. Artinya ketikapermintaan meningkat maka pihak produsen begitu bebasmenaikkan harga namun sebaliknya jika permintaan maka harga diturunkan sehingga terjangkau. Bisa dikatakanbahwa petani sekarang cenderung menggunakan bahkankimia karena persoalan ketersediaan yang banyak dan efekinstannya.
Saat ini bisa kita liat pertanian diindonesia sudahdidominasi oleh penggunaan produk-produk bahan kimiauntuk menunjang produktivitas pertanian. Salah satuproduk yang digunakan dalam pertanian yaitu pertisidakimia. Data jumlah merk dagang di tahun 2018 sebanyak1.400 dan di tahun 2020 mencapai 1.600 merk dagang. Jelas bahwa peningkatan jumlah pestisida meniscayakanadanya penggunaan yang meningkat pula. Peningkatantersebut merupakan sebuah harapan bagi pihak industriagar sirkulasi barang produknya tetap berjalan meskipunsudah mengetahui dampak dari produksanya sendiri.Sektor industri sudah berhasil mengambil peran dalammemanipulasi kesadaran petani dan membuat petanisangat bergantung pada sektor industry kimia. Hadirnyaproduk-produk bahan kimia membuat petani akankebergantungan. Pihak-pihak industri terlalu bebasmemainkan sirkulasi dan berdampak pada sektor pertanianhingga berdampak pada kesehatan masyarakat. Sistem inimerupakan cara kerja oleh pihak “Kapitalisme”. Kapitalisme memberikan kebebasan kepada pihakpenguasa dengan memberikan hegemoni kepadamasyarakat untuk mempermainkan suatu pasar sehinggakeuntungan sangat mudah didapatkan, dilain pihakterdapat suatu oknum yang tandap sadar sedangdidominasi juga oleh sistem kapitalismenya.
Sejarah kapitalisme juga tidak jauh terlepas dariperkembangan pertanian, dua hal ini berjalanberdampingan mengikuti zaman. Ditemukannya pertanian(bercocok tanam) juga menghadirkan adanya pencaplokanlahan seluas-luasnya sehingga mengakibatkan perselisihanbagi kelompok manusia yang saling mempertahankankepentingan. Kelompok yang kalah akan kehilanganpekerjaan sehingga harus bekerja untuk memenuhikebutuhan hidupnya. Pada zaman foedal merupakan awalberkembangnya akibat perebutan alat produksi oleh kaumborjuis dan menghadirkan pertentangan kelas hingga saatini. Akibatnya masyarakat kalangan bawah selaluterhegemoni sehingga tidak mendapatkan hak penuhdalam mengelolah kesehatan pangan sendiri. masalahkonsumsi baudriller mengatakan seseorang dapat diakuidalam sebuah kelompok ketika mereka mampumenhonsumsi yang sama dengan kelompok tersebut. Artinya petani sekarang banyak yang sulit menerapkanpertanian organik untuk pangan yang sehat karena petanisebagian besar menggunakan bahan kimia sehingga timbulrasa gengsi dan pengetahuan yang minim terhadappertanian organik.
Untuk saat ini berbagai macam penyakit timbul di tengah-tengah masyarakat seperti gondok, autisme, dan gejala keracunan lainnya. Tidak dapat dipungkiri sebagianbesar sumber penyakit berasal dari makanan. Pada tahun2013 melakukan pemeriksaan Kesehatan pada Sembilan anak (33,3%) menderita hipotiroidisme dan pada 16 anak(57,1%) ditemukan metabolit pestisida dalam urinnya. Pada dasarnya pestisida dapat mengganngu proses sintesisdan metabolisme hormone tiroid. Makanan yang mengandung residu kimia yang tinggi akan berpengaruhterhadap kesehatan manusia. Prosesnya bukan hanya pada residu makanan. Tetapi penggunaan bahan kimia pada kegiatan pertanian juga memberikan dampak terhadaplingkungan. Misal air yang tercemar akibat penggunaanbahan kimia yang berasal dari daerah pertanian mengalirke sungai mengakibatkan makhluk hidup di sungaiterganggu tanpa kita sadari kita mengkonsumsi hasil darisungai itu. Memang efek dari bahan kimia tidak langsungdirasakan karena tubuh masih mampu mensterilkan racundalam tubuh. Namun ketika rancun terus-menerusdikonsumsi maka organ tubuh akan mengalami penurunankinerja hingga akhirnya rusak dan mengakibatkankematian.
Untuk mewujudkan kesehatan pangan, perlu berfokuspada kegiatan pertanian. Dimana perlu ditekankan untukberalih ke pertanian organik. Namun hal itu bukan halyang mudah tindakan tidak cukup jika kesadaran dan niathanya ada pada petani saja perlu dukungan pemerintahdalam mewujudkan pertanian organik atau biasa di sebutSustainable Agriculture. Pemerintah harusnyamemberikan batasan atas penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Dilain sisi sirkulasi bahan kimia ini juga melibatkan kepentingan negara sehingga sulit jikamemeng menunggu aturan dari pemerintah terkaitpertanian organik.
Tidak perlu jauh-jauh negara Thailand merupakansalah satu negara yang berhasil menerapkan Sustainable Agriculture. Bagaiamana caranya sehingga konseppertanian berkelanjutan bisa diterapkan? Nah, pemerintahdi Thailand sangat berkontribusi dalam hal inimemerintahkan rakyatnya untuk menanam rumput Vetiver. Rumput ini memiliki keunikan dapat meningkatkanaktivitas mikroorganisme sehingga dapat membantuproses pelapukan batuan dan menghasilkan lahan untuktanaman. masyarakat dapat menanam lebih luas denganmenggunakan bahan organik seperti serasah dedaunan dan kotoran ternak yang dijadikan sebagai kompos untukmemperbaiki tingkat kesuburan tanah dan mendukungkeberlangsungan hidup mikroorganisme dalam tanah. Dengan hadirnya Sustainable Agriculture sistem pertanianakan berkelanjutan dan menghasilkan pangan yang berkualitas dan sehat berdasarkan kebutuhan tubuhmanusia.
Comments